Rabu, 17 Agustus 2011

SNSD
Kissing You lyrics

Doo doo roo~ doo doo doo
Kissing you baby~
Doo doo roo~ doo doo doo
Loving you baby~

[Seohyun] Jangnan seuruhn nuheh kiseueh gibooni choa
[Yoona] Giyuhbge saechimhan pyojuhng jiuhdo

[Taeyeon] Uhneu saenga naneun soongnyuh chorom nae ibsooreun
[Taeyeon] Sageunsageun geudae ireum booreujyo

[All] Geudaewa bareul matchoomyuh guhdgo, nuheh doo soneul japgo,
Ni uhddae-eh gidaeuh marhago shipo
[Sunny] Gomawo saranghae haengbok man joolgeyo Kissing you oh my love
[All] Naeireun ddaseuhan haetsal sogeh nuhneun nae yuhpeh noowuh
Saranghae norael boolruhjoomyuh oosuhjwo
[Yuri] dal gom han saranghae giboon chohan hanmadi

Doo doo roo~ doo doo doo
Kissing you baby~
Doo doo roo~ doo doo doo
Loving you baby~

[Tiffany] Nooneul gamgo nuheh ibsooreh kiseureul hamyuhn
[Hyoyeon] Nae boreun pingkeubit moori deuruhdo

[Jessica] Nae maeumeun imi nuhmuhgago nae gaseumen
[Jessica] Doogeundoogeun shimjangsori deulijyo


[All] Geudaewa bareul matchoomyuh guhdgo, nuheh doo soneul japgo,
Ni uhddae-eh gidaeuh marhago shipo
[Seohyun] Gomawo saranghae haengbok man joolgeyo Kissing you oh my love
[All] Naeireun ddaseuhan haetsal sogeh nuhneun nae yuhpeh noowuh
Saranghae norael boolruh joomyuh oosuhjwo
[Sooyoung] Dalkomhan saranghae giboon chohan hanmadi

[Sunny] Saranghae saranghae nuhmaneul saranghae haneul mankeum
[Taeyeon] Uhnjena haengbokhageh hwanhan ooseum joolgeh
[Jessica] Nuhmaneh sojoonghan yoja chingu yaksokhae

[Seohyun] Nuhneun nae yuhpeh itgo, nayeh doo nooneh itgo,
Nuheh poomanen hangsang naega isseurgeh (Jessica: naega isseurgeh~)

[All] Geudaewa bareul matchoomyuh guhdgo, nuheh doo soneul japgo,
Ni uhddae-eh gidaeuh malhago shipo
[Taeyeon] Gomawo saranghae haengbokman joolgeyo Kissing you oh my love
[All] Naeireun ddaseuhan haetsal sogeh nuhneun nae yuhpeh noowuh
Saranghae norael boolruhjoomyuh oosuhjwo
[Tiffany] Dalkomhan saranghae giboon chohan hanmadi

[Jessica] Darkomhan sarangeh giboon chohan
[Seohyun]Saranghae hanmadi

Hanamatsuri

Hanamatsuri berarti "bunga Festival", adalah sebuah festival di musim semi ketika bunga berkembang tetapi alasan yang paling terkenal untuk hari ini adalah untuk merayakan ulang tahun Buddha Sakyamuni pada 8 April. Hal ini juga disebut Kanbutsue atau Goutane. Altar ini didirikan dan dihiasi dengan bunga-bunga di sekitar patung bayi Buddha. Amacha atau teh manis dituangkan di kepala Buddha.

Sifat festival sangat bervariasi dari daerah ke daerah, dan sering muncul untuk memiliki karakteristik festival musim semi yang lebih tua: mengusir setan atau berdoa untuk panen mendatang. Ini bukan hari libur umum
Hanamatsuri


Pada hari ini, di kuil-kuil Buddha, sebuah upacara yang menarik terjadi, Kanbutsu-e (潅 仏 会 - Yang Mandi Buddha). Berasal dari Cina, Kanbutsu-e pertama kali dibuktikan di Jepang pada tahun 606, di Nara. Di altar dihiasi bunga (hana Mido), melambangkan taman Lumbini, sebuah patung kecil Buddha, Tanjoubutsu (Kelahiran Buddha), ditempatkan dalam mangkuk logam dangkal.
Patung Buddha merupakan bayi, segera setelah lahir, ketika, menurut legenda, ia mengangkat, dan mengambil 7 langkah ke depan dan sambil menunjuk tangan kanannya ke langit dan tangan kiri ke bumi, ia berkata: "Saya sendiri merasa terhormat di surga dan di bumi" (Tenjou tenga yuiga dokuson - 天上 天下 唯我独尊).
Upacara recreates legenda bahwa pada saat lahir, Buddha ditaburi dengan parfum oleh dua Raja Naga, Ryuu. Versi lain dari legenda adalah bahwa hujan nektar lembut wangi mandi Buddha bayi. Jadi, para pengunjung kuil diundang untuk menuangkan pada teh patung manis, ama-cha, yang terbuat dari daun hydrangea.
Dan, dalam kesimpulan, berikut adalah haiku Matsuo Basho oleh, terinspirasi dari rusa bayi lahir pada Hari Buddha.
  

terjadi untuk dilahirkan pada hari ulang tahun Buddha rusa bayi!

Koinobori

Koinobori


Di Jepang, tanggal 5 Mei merupakan hari libur nasional yang dikenal dengan sebutan hari anak. Pada hari tersebut biasanya dilaksanakan perayaan untuk anak laki-laki. Mulanya, perayaan ini merupakan perayaan yang diselenggarakan pada jaman kuno China, namun di Jepang, perayaan ini mulai dilakukan pada jaman Nara ( 710 ~ 784 ). Dalam rangka merayakan pertumbuhan kesehatan anak laki-laki dan harapan agar dapat tumbuh berkembang dalam kehidupan, masyarakat Jepang memajang boneka pada bulan mei dan memancangkan koinobori, yaitu umbul-umbul berbentuk ikan karper atau koi. Sesuai dengan namanya Koinobori,yang artinya “Ikan yang memanjat".

Selain itu, mereka juga memakan kue tradisional seperti Chisaki, yaitu kue kukus yang terbuat dari kacang merah yang dibungkus daun bambu kecil serta kue kashiwamochi, kue ketan yang berisi selai kacang merah yang dibungkus dengan pohon Ek. Mereka juga membuat masakan musim semi seperti Takenoko Zushi (sushi dari rebung) disertai dengan meminum sake dari bunga iris. Bunga iris ini dikenal sebagai tanaman obat dengan kekuatan ajaib yang umumnya digunakan untuk menghalau dan mencegah kekuatan jahat. Bunga ini sering digunakan untuk pengganti payung, alas bantal dan untuk berendam di ofuro (bak mandi).

Pada pertengahan jaman Edo (1600 ~ 1867), terdapat kebiasaan di kalangan keluarga samurai yang dianugerahi bayi laki-laki yaitu memancangkan koinobori dan gambar kuda di depan pintu masuk. Tak lama kemudian, kebiasaan ini meluas hingga keluarga yang bukan samurai pun memancangkan koinobori bila lahir bayi laki-laki dalam keluarga mereka. Kebiasaan memancangkan koinobori bermula dari legenda ikan koi akan berubah menjadi naga dan terbang di langit bila mencapai air terjun Ryumon. Sejak dulu, ikan koi dipercaya sebagai ikan yang mendatangkan nasib baik. Ikan koi adalah ikan kuat yang tidak hanya bisa hidup di sungai beraliran jernih saja, tetapi juga di kolam dan di rawa.


Pada pemasangan koinobori, terdapat harapan agar sang anak akan tumbuh baik dan sukses tanpa peduli baik atau buruknya lingkungan. Pemikiran mengibarkan koinobori di langit biru sebagai wujud harapan suskesnya pertumbuhan anak laki-laki, merupakan kepekaaan khas yang hanya dimiliki oleh orang Jepang. Urutan pemasangan koinobori, pertama kali adalah memasang yaguruma, yang berperan sebagai jimat. Kemudian berurutan dipasang fukinagashi, magoi, dan higoi. Fukinagashi mempunyai arti sebagai keluarga. Sedangkan magoi, dengan ukuran besar yang berwarna hitam menggambarkan ayah. Higoiadalah ikan koi berwarna yang melambangkan perwujudan dari ibu. Setelah semuanya selesai dipasangkan, yang terakhir adalah memasang kogoi, yang mencerminkan jumlah anak laki-laki dalam keluarga tersebut.
  • Ryūdama (bola naga)
Bola yang bisa berputar dipasang di ujung paling atas tiang tempat mengibarkan koinobori.
  • Yaguruma
Roda berjari-jari anak panah yang dipasang di bawah ryūdama. Ryūdama dan yaguruma dipercaya sebagai pengusir arwah jahat.
  • Fukiganashi
Sarung angin berhiaskan panji-panji lima warna (biru, merah, kuning, putih, dan hitam) atau gambar ikan koi. Fukinagashi melambangkan 5 unsur (kayu, api, air, tanah, dan logam), dan dipercaya sebagai penangkal segala penyakit.
  • Koinobori hitam (magoi)
Koinobori berwarna hitam yang melambangkan ayah dikibarkan di bawah fukinagashi.
  • Koinobori merah (higoi) dan koinobori warna lainnya
Koinobori lain yang berukuran lebih kecil dikibarkan di bawah koinobori merah. Pada zaman sekarang, koinobori merah melambangkan ibu, koinobori biru melambangkan putra sulung, dan koinobori hijau melambangkan putra kedua.

Koinobori umumnya mulai dipancangkan pada 1 ~ 2 minggu sebelum tanggal 5 Mei. Pagi dipancangkan, malam diturunkan. Di Jepang, perayaan koinobori yang terkenal adalah “koinobori no kawawatashi” Manba, kota Kanna, perfektur Gunma dan “koinobori no kawawatashi” desa Towa perfektur Kochi.

Salah satu tempat di Jepang yang menyelenggarakan festival Koinobori yang terkenal yaitu di sungai Sagamihara. Daerah Sagamihara ini bisa ditempuh selama 2 jam dengan naik kereta dan bus dari Tokyo pusat. Banyak sekali peserta dan pengunjung pada festival Koinobori di sungai Sagamihara setiap tahunnya. Mereka berbondong-bondong datang bersama teman, pasangan dan keluarga untuk ikut dan menyaksikan festival Koinobori ini.

Sebagaimana di Indonesia,setiap ada festival, acara perayaan di Jepang juga banyak terdapat pedagang kaki lima yang kebanyakan menjajakan aneka makanan dan masakan. Apalagi makan Takoyaki (Gurita bakar yang dibungkus tepung dan dikasih daun bawang), sambil melihat Koinobori,sungguh nikmat sekali.