Minggu, 30 Oktober 2016

Metodologi Penelitian Pengembangan


Metode Penelitian Pengembangan


I. Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau disebut juga dengan Research and Development adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah  suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.
Menurut Sugiyono (2011:407) Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
II. Jenis-jenis Penelitian
Menurut  Akker tahun 1999 jenis-jenis penelitian yang utama pada penelitian pengembangan adalah sebagai berikut :
1.      Penelitian formatif.
Aktivitas penelitian ketika melakukan keseluruhanproses pengembangan suatu intervensi yang spesifik mulai daripenyelidikan belajar melalui evaluasi belajar (summatif dan formatif),mengoptimalisasi mutu intervensi pada pengujian prinsip-prinsiprancangan.
2.      Studi rekonstruksi.
Analisis penelitian yang menyelenggarakan prosespengembangan beberapa intervensi, berfokus pada artikulasi danspesifikasi prinsip-prinsip rancangan.

III. Langkah-langkah Melakukan Penelitian Pengembangan
1.                   Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting) Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, studi literatur dan riset kecil.
a.     Analisis kebutuhan,- Hal dilakukan dengan mencari informasi terkait masalah yang dihadapi oleh lokasi atau wilayah yang dijadikan target pengembangan produk. Selain itu, mencari informasi atau data terkait hal apa yang dibutuhkan guna menyelesaikan masalah di lokasi tersebut. Sebagai contoh, jika akan mengembangkan produk di sekolah maka, peneliti terlebih dahulu mencari tahu masalah pembelajaran apa yang dihadapi guru dan siswa. Kemudian, peneliti juga mulai mengidentifikasi hal atau produk apa yang sekiranya dapat menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah tersebut.
b.     Studi literatur,- berkaitan dengan pencarian informasi dan data empiris melalui teori dan penelitian relevan terkait produk yang akan dikembangkan. Hal ini akan menuntun peneliti dalam mengembangkan produk yang akan dihasilkan. 
c.      Riset skala kecil,- hal ini dimaksudkan sebagai hasil dari pengidentifikasian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait produk yang sekiranya dibutuhkan untuk memastikan apakah produk yang akan peneliti kembangkan benar-benar dapat menjadi produk yang dapat menyelesaikan masalah di tempat atau sekolah tersebut.
2.                  Perencanaan Penelitian (Planning) Perencanaan dalam penelitian R&D meliputi: merumuskan tujuan penelitian, memperkirakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian, merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk partisipasinya dalam penelitian. 
3.                 Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) Tahapan ini meliputi:
a.     Membuat desain produk yang akan dikembangkan,
b.     Menentikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama penelitian,
c.      Menentukan tahap-tahap pengujian desain di lapangan.
4.                 Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing) Tahapan ini berkaitan dengan:
a.     Melakukan pengujian awal terhadap desain produk,
b.     Pengujian bersifat terbatas,
c.      Uji coba lapangan dilakukan berkali-kali agar mendapatkan desaian yang sesuai dengan kebutuhan. Selama uji coba ini dilakukan pengumpulan informasi melalui observasi, wawancara dan pengisian quesioner.
5.                 Merivisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision) Tahapan ini merupakan perbaikan dari hasil uji coba lapangan awal. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif produk.
6.                 Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) Tahap ini berkaitan dengan uji produk secara lebih luas, yang meliputi:
a.     Menguji efektivitas desain produk,
b.     Uji efektivitas desain menggunakan teknik eksperimen model pengulangan,
c.      Hasil uji lapangan adalah desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. Data terkait penggunan produk dikumpulkan untuk melihat efektifitas dan efisiensi produk.
7.                 Revisi Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision) Tahapan ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas. Penyempurnaan produk pada tahap ini akan semakin memantapkan produk yang akan dikembangkan. Penyempurnaan pada tahapan ini tidak hanya didasarkan pada aspek kualitas melainkan juga kuantitasnya berdasarkan hasil belajar siswa yang pada proses pembelajaran telah diuji untuk menggunakan produk yang dikembangkan.
8.                 Uji Kelayakan (Operational Field Testing) Tahap ini bekaitan dengan pengujian terhadap efektivitas dan adaptabilitas desain produk yang melibatkan pemakai produk. Uji ini dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, quesioner, yang kemudian hasilnya dianalisis.
9.                 Revisi Produk Akhir (Final Product Revision) Revidsi ini didasarkan atas masukan dari uji kelayakan. Langkah ini akan semakin menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir ini dipandang perlu guna keakuratan produk yang dikembangkan. Pada tahapan ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan.  10.Diseminasi dan Implementasi Produk (Dissemination and Implementation) Mempublikasikan hasil dari produk yang dikembangkan agar dapat diimplementasikan secara umum atau dalam lingkup yang lebih luas. 
IV. Contoh Artikel Penelitian Pengembangan





Senin, 10 Oktober 2016

Metode Penelitian

I. Pengertian Metodologi Penelitian
 Image result for Anima Si Mikroskop
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.      Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.      Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.      Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.      Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas       

II. Macam-macam Metodologi Penelitian

1. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang lebih sepsifik, sistematis, terencana, dan juga terstruktur dari awal hingga kesimpulan. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan angka-angka yang membuatnya menjadi lebih spesifik. Selain itu penggunaan tabel, diagram dan grafik juga mendukung.
Didalam penelitian Kuantitatif ada beberapa metode yang mendukung yaitu deskriptif, komparatif (perbandingan), survei, penelitian tindakan, korelasi, dan ekspos.

2. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dari penelitian lebih ditonjolkan. Selain itu landasan teori digunakan untuk lebih fokus pada penelitian yang dilakukan.
Penelitian jenis ini lebih subyektif dari pada penelitian kuantitatif. Metode ini terbilang baru daripada metode sebelumnya. Metode ini juga sering disebut sebagai metode naturalistik karena penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah, dan juga disebut sebagai metode etnographi karena banyak digunakan untuk mengamati kebudayaan atau antropologi.

3. Penelitian Survei
Metode survei adalah metode yang sering digunakan untuk memperoleh informasi dalam bentuk opini atau pendapat dari orang-orang yang berhubungan langsung dengan apa yang ingin diamati. Tujuan utama dari penelitian jenis ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi melalui sampel beberapa orang.

Metode survei memiliki 3 karakter utama yaitu :
§  Informasi yang diperoleh dari kelompok besar yang dikumpulkan
§  Informasi diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kepada orang yang telah ditunjuk sebagai sampel
§  Informasi yang didapat biasanya dari sampel, bukan populasi.
4. Penelitian Ekspos Facto
Metode ekspos facto meneliti hubungan sebab akibat yang ada dari suatu hal yang sedang diamati. Biasanya dari situ akan didapat bukti baru yang bisa dijadikan sebagai acuan dari penelitian yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan terhadap program, kejadian atau kegiatan yang sedang atau telah terjadi.

5. Penelitian Deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang terjadi atau sedang berlangsung pada masa sekarang atau masa lampau. Penelitian ini bisa bersifat sederhana, tapi juga bisa berkembang menjadi luas seiring dengan fenomena yang sedang diamati.
Biasanya untuk kasus yang berkepanjangan dan sering terulang metode deskriptif yang digunakan akan dikembangkan lagi untuk mencari fakta-fakta baru. Penelitian deskriptif dibagi menjadi 2 yaitu longitudinal atau sepanjang waktu dan cross sectional atau dalam waktu tertentu.

III. Langkah-langkah Penelitian

Langkah Penelitian - Rancangan penelitian merupakan awal dari proses pelaksanaan suatu penelitian yang hendak dilakukan, dengan demikian berarti masih terdapat kegiatan lain yang juga harus ditempuh. Di dalam melakukan penelitian ilmiah, kita harus melalui langkah-langkah tertentu dengan sistematis atau yang disebut dengan prosedur penelitian. Oleh karena itu pada dasarnya langkah-langkah penelitian yang dimaksud yaitu sebagai berikut ini :
1.      Membuat Sebuah Rancangan Penelitian
Seorang peneliti harus menyusun rancangan penelitian atau yang disebut dengan proposal penelitian, hal ini termasuk langkah-langkah yang sangat penting. Sebenarnya proposal penelitian bisa juga menentukan keberhasilan kegiatan penelitian.

2.      Pengumpulan Data
Riset atau penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan terarah serta memiliki tujuan. Dalam proses pengumpulan data, kita perlu jenis data, cara memperoleh, sumber data, dan besarnya yang dibutuhkan. Sementara langkah yang perlu untuk diperhatikan pada proses pengumpulan data yaitu :
a)     Seleksi data, yaitu memilih data yang benar-benar valid serta berhubungan dengan inti masalah.
b)     Sumber data, yaitu berusaha untuk menemukan sumber data aslinya guna mendapatkan hasil yang akurat.
c)      Validasi data, yaitu mencari data aktual yang sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian.
d)     Catatan data, yaitu membuat suatu catatan lapangan dengan cermat serta seksama untuk tujuan supaya data yang didapat tidak tercampur dengan yang lainnya dan agar tidak lupa
e)      Mengoreksi, merevisi dan memodifikasi data, yaitu melakukan pengecekan data yang sudah terkumpul serta mencari kembali data apabila dirasa kurang.

3.       Pengolahan Data
Melakukan pengolahan data dengan cara menimbang, mengatur, menyaring serta mengklarifikasi data sudah terkumpul. Di sini ada empat tahapan dalam pengolahan data yaitu :
a)     Menentukan variabel yang hendak dilakukan tabulasi dengan cara membuat daftar variabel untuk inventarisasi dalam menentukan variabel yang hendak dianalisis.
b)     Menentukan metode tabulasi dengan memilih cara yang sesuai dengan jumlah dari variabel serta jumlah respondennya. Selain itu juga tenaga, biaya dan fasilitas.
c)      Editing, yakni melakukan koreksi atas kesalahan di dalam data yang dikarenakan adanya kekeliruan pengolahan data.
d)     Analisis data, yakni menyederhanakan data agar mudah dibaca dan di interpretasikan.

4.      Penyusunan Laporan
Ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Di sini mulai dilakukannya pembuatan laporan ke dalam bentuk karya tulis. Jadi laporan ini erat kaitannya dengan kemampuan bahasa, berpikir runtut dan berpikir logis. Pada laporan yang lengkap tidak hanya memuat kajian hasil, melainkan juga proses penelitiannya secara menyeluruh. Urutan dari isi laporan penelitian biasanya seperti berikut :
a)     Pendahuluan
b)     Kajian Pustaka
c)      Metodologi Penelitian
d)     Hasil Penelitian
e)      Saran serta implikasi

Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/langkah-penelitian.html