Jumat, 04 November 2016

Metode Pengumpulan Data dalam Metode Penelitian


Metode Pengumpulan Data dalam Metode Penelitian
Hasil gambar untuk metode pengumpulan data dalam penelitian

I.          Pengertian Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110).

Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) / Deskripsi diri (self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.

II.       Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

A.    Sumber Data Menurut Cara Memperolehnya

1.      Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian. Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui :

•Wawancara, Observasi, Tes,

•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

•Pengukuran Fisik

•Percobaan Laboratorium

2.     Data Sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau subjek penelitian. Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga

•Biro Pusat Statistik (BPS)

•Rumah sakit

•Lembaga atau institusi

B.    Sumber Data Menurut Cara Sumbernya

1.      Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah organisasi

2.     Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi

C.     Sumber Data Menurut sifatnya

1.      Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti

2.     Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka



D.    Sumber Data Menurut Waktu Pengumpulan

1.      Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu

2.     Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/ kegiatan.



III.    Metode Pengumpulan Data

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1.      Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a.     Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

b.    Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.



2.     Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

a.     Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

b.    Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.



3.     Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.



4.     Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a.     Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi

b.    Dokumen sekunder

c.     Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.





Sumber :






Formulasi Masalah Dalam Metode Penelitian


Formulasi Masalah Dalam Metode Penelitian

Hasil gambar untuk penelitian ilmiah



1.       Pengertian Masalah

Masalah (bahasa Inggris: problem) kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Dalam beberapa literatur riset, masalah seringkali didefinisikan sebagai sesuatu yang membutuhkan alternatif jawaban, artinya jawaban masalah atau pemecahan masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu akan dipilih salah satu jawaban yang paling kecil risikonya. Biasanya, alternatif jawaban tersebut bisa diidentifikasi jika seseorang telah memiliki sejumlah data dan informasi yang berkaitan dengan masalah bersangkutan.



2.     Sumber Permasalahan

Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu masalahnya.Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat beradaatau dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapatdilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:

a.     Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian.

b.    Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan

c.     Pengalaman Pribadi

d.     Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain

e.     Pernyataan Pemegang Otoritas

f.       Perasaan Intuitif Pribadi

Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalu bersifat subyektif. Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang berbedadalam diri pengamat yang berbeda (Notohadiprawiro. 2006).



3.     Pemilihan Masalah

Masalah yang sedemikian banyak, perlu dipilih masalah yang paling layak dan penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang penting untuk diteliti disebut dengan proses pelingkupan atau scoping. Mukayat (1994) menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihat apakah suatu masalah layak atau penting untuk diteliti, sebagai berikut:

a.     Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya?

b.    Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?

c.     Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5 W yaitu what (apa), where (di mana), why (mengapa), when (mengapa), dan how (bagaimana)?

d.     Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan (memiliki kemanfaatan praktis)?

e.     Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.

Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting khususnya bagi peneliti agar terhindarkan dari upaya pemecahan masalah yang bukan merupakan masalah penelitian. Suatu masalah, bukan merupakan masalah penelitian sudah tentu tidak memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas, atau ketika kemungkinan jawaban dari pemecahan masalah tersebut hanya ada satu tanpa ada kemungkinan alternatif yang lain dari satu jawaban tersebut.



4.     Perumusan Masalah Penelitian

Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah.Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang lengkap dan rincimengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Suryabrata, 2000).

Tujuan dilakukannya perumusan masalah adalah Pada dasarnya merumuskan persolan bertujuan untuk memperjelas ruang lingkup penelitian, serta agar penelitimaupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang dihasilkan.

Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), di dalam rangka perumusan persoalan penelitian perlu diperhatikan beberapa syarat yang sangat berguna untk mendalami persoalan yang sedang dalam penyelidikan sehingga dapat dirumuskandengan mudah.Syarat-syarat tersebut yang perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:

a.     Mendapat informasi dari tangan pertama (first hand information) Maksudnya ialah agar memperoleh ide-ide baru atau memperjelas persoalanyang sedang dihadapi dengan menanyakan langsung kepada orang yang berkepentingan atau yang paling mengetetahui masalahnya. Misalnya persolan perdangangan ditanyakan kepada pejabat dari Departemen Perdagangan, persoalan pertanian kepada pejabat Departemen Pertanian persoalan perikanankepada pejabat Departemen Perikanan dan lain sebagainya.

b.    Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca literatur-literatur (by reading)Mempelajari literatur serta pengalaman-pengalaman orang lain sebetulnya sudah berarti mempelajari subjek penelitian itu sendiri. Literatur-literatur yangdigunakan dapat berupa buku-buku, majalah, jurnal, atau bentuk publikasi- publikasi lainnnya. Dengan bantuan informasi yang diperoleh melalui literatur-literatur atau pengalaman-pengalaman orang lain ditambah dengan ketajamandaya fikir sendiri, orang yang melakukan penelitian (researcher) mencoba untuk menganalisis hubungan factor-faktor (relationship among the factors) dan kekuatan-kekuatan (forces) di dalam persolan berdasarkan logika, konsep-konsep serta hukum-hukum ilmu pengethuan yang telah dipelajarinya. Di dalam usaha mengenal literatur, pedoman-pedoman yang perlu diperhatikan yaitu:

-          Pelajari hasil-hasil yang telah dikemukakan orang lain dalam bidang yang bersangkuatan atau dalam bidang yang hampir bersamaan

-          Pelajari metode-metode penelitian yang telah dipergunakan

-          Kumpulkan data dari sumber-sumber yang telah ada

-          Pelajari analisis—analisis yang telah dibuat

c.     Masalah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan padat serta tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.

d.     Hendaknya dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian dapatmengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam.

e.     Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara duavariabel atau lebih

f.       Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya.

g.     Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya.



5.     Pertanyaan Penelitian

Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi 4 tingkatan yaitu pertanyaan manajemen, pertanyaan penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.

Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan manajemen seperti misalnya bagaimana meningkatkan keuntungan? Dalam hal ini tidak terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan. Pertanyaan manajemen terkait dengan masalah manajerial.

Pertanyaan penelitian (research question) yaitu suatu pertanyaan yang menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a.     Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dalam tingkat tabungannya?

b.    Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut?

c.     Mutu lingkungan kerjanya?

d.     Efisiensi operasi dibandingkan dengan standar industri perbankan?

e.     Keadaan keuangan dibandingkan dengan standar industri perbankan?

Pertanyaan penyelidikan (investigation question) merupakan pernyataan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi pernyataan umum secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk mengambil pertanyaan penelitian yang lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang lebih rinci. Pertanyaan penyelidikan terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat diajukan:

a.     Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan pemanfaatannya?

·        Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?

·        Sejauh mana bebagai jasa sedemikian menarik?

·        Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa tertentu?

b.    Bagaimana posisi persaingan bank tersebut?

·        Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?

·        Sejauh mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh bank?

·        Bagaimana pertumbuhan dalam jasa-jasa bila dibandingkan dengan lembaga-lembaga saingannya?

Pertanyaan pengukuran (measurement question) dalam survei pertanyaan-pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang sebenarnya diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam kuesioner.



Sumber :


Notohadiprawiro, T. 2006.Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Rahyuda, I Ketut, I Gst Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman Yuliarmi. 2004. Buku Ajar: Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.