Formulasi Masalah Dalam Metode Penelitian
1. Pengertian
Masalah
Masalah (bahasa Inggris:
problem) kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau
lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang individu
menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
Dalam beberapa literatur riset, masalah seringkali didefinisikan sebagai
sesuatu yang membutuhkan alternatif jawaban, artinya jawaban masalah atau
pemecahan masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu
akan dipilih salah satu jawaban yang paling kecil risikonya. Biasanya,
alternatif jawaban tersebut bisa diidentifikasi jika seseorang telah memiliki
sejumlah data dan informasi yang berkaitan dengan masalah bersangkutan.
2. Sumber
Permasalahan
Suatu masalah tidak
harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan karena
adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih
dulu masalahnya.Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat
beradaatau dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya
untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas
dapatdilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:
a.
Bacaan,
terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian.
b.
Pengamatan
Sepintas/Fakta di lapangan
c.
Pengalaman
Pribadi
d.
Pertemuan
Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain
e.
Pernyataan
Pemegang Otoritas
f.
Perasaan
Intuitif Pribadi
Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi
persoalan selalu bersifat subyektif. Kejadian yang sama dapat menimbulkan
persoalan yang berbedadalam diri pengamat yang berbeda (Notohadiprawiro. 2006).
3. Pemilihan
Masalah
Masalah yang sedemikian
banyak, perlu dipilih masalah yang paling layak dan penting untuk diteliti.
Proses pemilihan terhadap masalah yang penting untuk diteliti disebut dengan
proses pelingkupan atau scoping. Mukayat (1994) menyebutkan beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihat apakah suatu masalah layak
atau penting untuk diteliti, sebagai berikut:
a.
Apakah
benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya?
b.
Apakah
masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu
penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
c.
Apakah
masalah yang ditentukan itu memenuhi 5 W yaitu what (apa), where (di mana), why
(mengapa), when (mengapa), dan how (bagaimana)?
d.
Apakah
masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan (memiliki
kemanfaatan praktis)?
e.
Apakah
dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang ditentukan
itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
Pemahaman terhadap
pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting khususnya bagi peneliti agar
terhindarkan dari upaya pemecahan masalah yang bukan merupakan masalah
penelitian. Suatu masalah, bukan merupakan masalah penelitian sudah tentu tidak
memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas, atau ketika kemungkinan
jawaban dari pemecahan masalah tersebut hanya ada satu tanpa ada kemungkinan
alternatif yang lain dari satu jawaban tersebut.
4. Perumusan
Masalah Penelitian
Setelah masalah diketahui, selanjutnya
dibuat suatu rumusan masalah.Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu
pernyataan yang lengkap dan rincimengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Suryabrata, 2000).
Tujuan dilakukannya perumusan masalah
adalah Pada dasarnya merumuskan persolan bertujuan untuk memperjelas ruang
lingkup penelitian, serta agar penelitimaupun pengguna hasil penelitian
mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang dihasilkan.
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo
(1999), di dalam rangka perumusan persoalan penelitian perlu diperhatikan
beberapa syarat yang sangat berguna untk mendalami persoalan yang sedang dalam
penyelidikan sehingga dapat dirumuskandengan mudah.Syarat-syarat tersebut yang
perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:
a.
Mendapat
informasi dari tangan pertama (first hand
information) Maksudnya ialah agar memperoleh ide-ide baru atau memperjelas
persoalanyang sedang dihadapi dengan menanyakan langsung kepada orang yang berkepentingan
atau yang paling mengetetahui masalahnya. Misalnya persolan perdangangan
ditanyakan kepada pejabat dari Departemen Perdagangan, persoalan pertanian
kepada pejabat Departemen Pertanian persoalan perikanankepada pejabat
Departemen Perikanan dan lain sebagainya.
b.
Mempelajari
semua informasi yang mungkin ada dengan membaca literatur-literatur (by reading)Mempelajari literatur serta
pengalaman-pengalaman orang lain sebetulnya sudah berarti mempelajari subjek
penelitian itu sendiri. Literatur-literatur yangdigunakan dapat berupa
buku-buku, majalah, jurnal, atau bentuk publikasi- publikasi lainnnya. Dengan
bantuan informasi yang diperoleh melalui literatur-literatur atau
pengalaman-pengalaman orang lain ditambah dengan ketajamandaya fikir sendiri,
orang yang melakukan penelitian (researcher)
mencoba untuk menganalisis hubungan factor-faktor (relationship among the factors) dan kekuatan-kekuatan (forces) di dalam persolan berdasarkan
logika, konsep-konsep serta hukum-hukum ilmu pengethuan yang telah
dipelajarinya. Di dalam usaha mengenal literatur, pedoman-pedoman yang perlu
diperhatikan yaitu:
-
Pelajari
hasil-hasil yang telah dikemukakan orang lain dalam bidang yang bersangkuatan
atau dalam bidang yang hampir bersamaan
-
Pelajari
metode-metode penelitian yang telah dipergunakan
-
Kumpulkan
data dari sumber-sumber yang telah ada
-
Pelajari
analisis—analisis yang telah dibuat
c.
Masalah
harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan padat serta tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda.
d.
Hendaknya
dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian dapatmengarah ke
inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam.
e.
Rumusan
masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara duavariabel atau lebih
f.
Rumusan
masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya.
g.
Memberi
petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya.
5. Pertanyaan
Penelitian
Secara hirarkis suatu permasalahan atau
pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan yang lebih umum kemudian menukik
ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan Emory (1996) membedakan
hirarkis pertanyaan menjadi 4 tingkatan yaitu pertanyaan manajemen, pertanyaan
penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan
yang mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan
merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang
menunjukkan pertanyaan manajemen seperti misalnya bagaimana meningkatkan
keuntungan? Dalam hal ini tidak terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan.
Pertanyaan manajemen terkait dengan masalah manajerial.
Pertanyaan penelitian (research question) yaitu suatu
pertanyaan yang menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan
kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a.
Faktor
utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai pertumbuhan yang lebih
tinggi dalam tingkat tabungannya?
b.
Seberapa
baik bank menjalankan hal-hal berikut?
c.
Mutu
lingkungan kerjanya?
d.
Efisiensi
operasi dibandingkan dengan standar industri perbankan?
e.
Keadaan
keuangan dibandingkan dengan standar industri perbankan?
Pertanyaan penyelidikan (investigation question) merupakan
pernyataan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi pernyataan umum
secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk mengambil pertanyaan penelitian yang
lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang lebih rinci.
Pertanyaan penyelidikan terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas
dapat diajukan:
a.
Bagaimana
kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan pemanfaatannya?
·
Jasa-jasa
keuangan khusus apa yang dipakai?
·
Sejauh
mana bebagai jasa sedemikian menarik?
·
Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa tertentu?
b.
Bagaimana
posisi persaingan bank tersebut?
·
Bagaimana
pola geografis dari nasabah-nasabahnya?
·
Sejauh
mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh bank?
·
Bagaimana
pertumbuhan dalam jasa-jasa bila dibandingkan dengan lembaga-lembaga saingannya?
Pertanyaan pengukuran (measurement question) dalam survei
pertanyaan-pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang sebenarnya diajukan
kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam kuesioner.
Sumber :
Notohadiprawiro, T. 2006.Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah.
Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.
Rahyuda, I Ketut, I Gst Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman
Yuliarmi. 2004. Buku Ajar: Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar